Sejarah Perkembangan Alat Hitung
Abacus (Alat Hitung Prasejarah)
Pernahkah
anda berpikir alat hitung apa yang digunakan oleh, Kakek Moyang, moyang,
moyang, moyang (dan seterusnya) kita ?. Tidak mungkin mereka menggunakan
aplikasi Calc di windows seperti yang saya gunakan, kalkulator seperti di toko
bangunan di dekat rumah saya, ya mereka menggunakan Abacus, atau dalam bahasa
Indonesia disebut sempoa.
Abacus
berasal dari bahasa yunani yaitu "Abax" atau "abakon" yang
berarti Meja. Abacus dikembangkan pada jaman prasejarah oleh para kakek-nenek
moyang kita karena keterbatasan dari penghitungan yang sebelumnya hanya
menggunakan jari tangan mereka, yang jelas hanya dapat menghitung dari 1-10 (kecuali
jika meminjam jari beberapa orang lain, maka bisa lebih). Dengan adanya abacus
mereka bisa menghitung dengan jauh lebih banyak lagi, mungkin hingga ratusan
dan ribuan.
Abacus
dari jaman Kekaisaran Roma, sekitar tahun 27 SM.
Sejarah Abacus
Abacus
dikembangkan dari Salamis tablet, sebuah tabel penghitungan yang digunakan oleh
bangsa babylonia, yang ditemukan pada tahun 1846 di kepulauan salami.
Setelah
itu dikenal Abacus tangan Roma, yaitu abacus yang digunakan oleh bangsa Roma,
Abacus ini digunakan untuk perhitungan pajak yang digunakan oleh bangsa Roma.
Abacus Pada Masa Modern
Abacus
seperti yang sekarang ini, muncul di China sekitar tahun 1200 M dan disebut
dengan suan-pan, mungkin dari sinilah kita menyebutnya sempoa. Ada teori yang
mengatakan bahwa bangsa Roma yang pergi ke cina melalui jalur sutra lah yang
membawa Abacus dari Roma sampai ke cina. Dari Abacus ini lah Abacus
dikembangkan menjadi salah satu Alat hitung yang masih digunakan sampai
sekarang di Asia, Afrika, dan tempat-tempat lainnya.
Pascaline (Roda Penghitung)
Pascaline Blaise Pascal (1623-1662), seorang ahli
filosofi dan matematika, menemukan alat penghitung mekanik pertama yang berupa
mesin. Alat tersebut disebut Pascaline dan menggunakan ‘roda penghitung’ untuk
menjumlahkan bilangan. Walaupun atas penemuannya ini Pascal dipuji sampai
keseluruh Eropa, tetapi Pasaline merupakan alat yang sukar untuk diperbaiki
jika rusak. Hanya Pascal saja yang bisa memperbaiki alat tersebut, sehingga
para pengusaha menganggap alat tersebut terlalu kompleks. Selain itu pada masa
tersebut tenaga kerja bidang perhitungan aritmatik sangat murah dibanding
dengan tenaga kerja bidang mesin.
Pascaline
Blaise Pascal.
The Pascaline (Roda Penghitung)
Bagaimanapun desain ‘roda penghitung’ masih
digunakan oleh seluruh alat hitung setidaknya sampai pertengahan tahun 1960.
Kemudian alat penghitung mekanik telah dianggap usang sejak ditemukannya alat
penghitung elektronik.
Difference Engine,
Punched Card Dan Tabulating Machine
Difference
Engine
Babbage’s Folly Mungkin Charles
Babbage (1792-1871) yang telah mempercepat perkembangan komputer sejak 1600-an.
Ia memajukan perkomputeran di bidang hardware dengan menemukan sebuah
difference engine yang memungkinkan perhitungan tabel matematika. Pada tahun
1834, ketika bermaksud mengembangkan difference engine-nya, Babbage menemukan
ide mengenai analytical engine. Orang-orang yang skeptik menyebut penemuannya
dengan nama Babbage’s Folly (kebodohan Babbage). Babbage bekerja dengan mesin
penganalisanya hingga meninggal.
Charles
Babbage.
Difference
Engine.
Pemikiran-pemikiran Babbage yang
terperinci (hasil penelitiannya) menggambarkan karakteristik dari komputer
elektronik modern. Semenjak Babbage dilahirkan pada era teknologi elektronik,
mesin berhitung elektronik mungkin telah ditemukan jauh sebelumnya. Ironisnya,
para pelopor sebelumnya dalam pengembangan mesin berhitung elektronis tidak
sadar akan idenya mengenai memori, printer, punched-card dan serangkaian
program pengontrol.
Punched
Card
Peralatan Punched-card Punched-card
Pertama Alat tenun Jacquard ditemukan tahun 1801 dan masih digunakan sekarang,
alat ini dikendalikan dengan punched-card (punched-card). Punched-card
ditemukan oleh orang Perancis yang bernama Joseph-Marie Jacquard (1752-1834).
Lubang merupakan inti dari punched-card dan kartu-kartu tersebut menunjukkan
desain untuk tenunan.
Joseph
Marie Jacquard.
Punched
Card.
Babbage ingin menerapkan konsep
punched-card dari alat tenun Jacquard untuk analytical engine-nya. Pada tahun
1843, Lady Ada Augusta Lovelace menilai punched-card tersebut bisa dirancang
untuk menginstruksikan mesin analisis milik Babbage untuk mengulang
operasi-operasi tertentu. Atas penilaiannya, beberapa orang menganggap Lady
Lovelace sebagai programmer pertama (walaupun masih diperdebatkan).
Lady Ada Augusta Lovelace.
Munculnya Pemrosesan Data Otomatis
The U.S. Bureau of Cencus tidak menyelesaikan sensus sejak tahun 1880 sampai
hampir 1888. Pimpinan Bureau segera menghentikannya sebelum berlangsung selama
10 tahun. Komisi The U.S. Bureau, Herman Hollerith seorang ahli statistik
menggunakan keahliannya dalam menggunakan punched-card untuk sensus pada tahun
1890. Dengan pemrosesan punched-card dan mesin Hollerith, sensus bisa selesai
dalam waktu 2,5 tahun. Inilah dimulainya pemrosesan data secara otomatis. Jerih
payah Dr. Hollerith membuktikan sekali lagi bahwa “kebutuhan merupakan ibunya
penemuan”.
Tabulating
Machine
Hollerith mendirikan Tabulating
Machine Company dan menjual produknya ke seluruh dunia. Permintaan mesin Hollerith
menyebar sampai ke Rusia. Sensus pertama di Rusia (1897) menggunakan mesin
Hollerith. Pada tahun 1911, Tabulating Hollerith Company merger dengan beberapa
perusahaan lain dan berganti nama menjadi Computing-Tabulating-Recording
Company.
Herman Hollerith.
Tabulating Machine.
No comments:
Post a Comment